Indonesia kembali lengah. Serangan balik Turkmenistan gagal diantisipasi pada menit ke-83 sehingga gawang Fery Rotinsulu kembali kebobolan dan Indonesia hanya unggul 4-2.
Memasuki babak kedua, Indonesia sebenarnya tetap menekan. Pada menit ke-47, Boaz melakukan tendangan jarak jauh yang membuat kemelut di depan gawang Turkmenistan.
Turkmenistan sempat mengancam gawang Indonesia. Tendangan jarak jauh Abylov Guvanch mengarah ke gawang, tetapi mampu dipeluk oleh Fery Rotoinsulu. Namun, tak lama kemudian dibalas serangan rapi. M Ridwan sempat lolos dan memberikan umpan silang kepada
Boaz. Meski Boaz tinggal
memotong bola ke gawang, tetapi
justru terlepas.
Pada menit ke-59, Indonesia sempat tertekan. Bahkan, Fery Rotinsulu dipaksa berjibaku. Namun, pertahanan Indonesia mampu menghalaunya. Bahkan, gantian Indonesia menekan dan Boaz tinggal berhadapan dengan kiper lawan. Sayang, sontekan Boaz masih mengenai kiper Turkmenistan, Maksatmytrat.
Dua menit kemudian, Boaz kembali melewatkan peluang emas. Dia terlalu melebar dalam memotong umpan M Ridwan. Gonzales kemudian mencetak gol setelah menerima umpan Boaz, tetapi dianulir wasit karena dia offside lebih dulu.
Namun, Indonesia langsung bereaksi. Serangan balik Indonesia kembali berbuah gol. Assist Boaz langsung dipotong M Ridwan. Indonesia pun unggul 4-1. Indonesia semakin dominan karena Turkmenistan hanya bermain 10 orang, setelah Bahtiyar kena kartu merah pada menit ke-80 akibat mendorong M Ridwan.
Namun, Indonesia lengah dan kebobolan pada menit ke-83. Tiga menit kemudian, Indonesia kembali kebobolan dan hanya tinggal unggul 4-3. Keadaan yang sangat membahayakan.